Mythomania Adalah

Mythomania Adalah

Mythomania dan Gangguan Kepribadian Lain

Kondisi ini bisa terjadi bersamaan dengan gangguan lain, seperti gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan kontrol impuls.

Penelitian menunjukkan bahwa banyak kondisi gangguan kepribadian yang disertai dengan mythomania.

Kecenderungan untuk berbohong secara patologis paling sering ditemukan pada pengidap gangguan kepribadian antisosial, gangguan kepribadian narsistik, gangguan kepribadian ambang, gangguan bipolar, dan psikosis.

Gangguan kepribadian antisosial

Pada gangguan kepribadian antisosial, pengidap cenderung tidak mematuhi aturan sosial dan sering kali terlibat dalam perilaku kriminal atau kekerasan.

Nah, kondisi ini lah yang membuat pengidapnya punya kebiasaan berbohong.

Seorang penderita mythomania seringkali merasa terdorong, untuk mengatakan hal-hal yang tidak benar secara terus-menerus, bahkan ketika tidak ada keuntungan yang didapatkan. Meskipun semua orang pernah melakukan kebohongan kecil di kehidupannya, orang dengan mythomania memiliki kecenderungan untuk berbohong secara kronis dan tanpa pernah mengindahkan konsekuensi dari perbuatannya.

Mereka seringkali memperindah dan mengarang cerita-cerita yang tak masuk akal, sehingga sulit bagi orang lain untuk membedakan antara kebohongan dan kebenaran. Gangguan Buatan sering kali berdampak negatif pada kehidupan sosial seorang penderita. Orang-orang di sekitarnya akan merasa tidak bisa mempercayai segala sesuatu yang diucapkannya, sehingga hubungan antara penderita dengan orang lain seringkali menjadi tegang dan renggang.

Gangguan kepribadian

Kebohongan patologis termasuk dalam gejala yang dari gangguan kepribadian, seperti:

Demensia Frontotemporal

Demensia Frontotemporal (DFT) adalah salah satu jenis penyakit neurodegeneratif yang dapat menyebabkan kegagalan fungsi otak. Orang yang mengalami DFT cenderung memiliki perubahan kepribadian, emosi dan perilaku yang signifikan. Salah satu gejala yang umum dialami oleh penderita DFT adalah kecenderungan untuk berbohong tanpa alasan yang jelas.

Kebohongan yang dilakukan oleh penderita DFT seringkali menyebabkan masalah dalam hubungan sosial mereka. Kekuatan untuk membedakan antara kenyataan dan kebohongan, dapat menjadi semakin kabur seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa mythomania adalah gejala dari DFT dan bukanlah perilaku yang disengaja atau manipulatif. Penting bagi keluarga, teman dan perawat untuk memahami, bahwa perilaku berbohong yang sering dialami oleh penderita DFT adalah bagian dari kondisi mereka.

Berita baiknya, mythomania bisa disembuhkan. Namun, cara menyembuhkan mythomania bukanlah menggunakan obat-obatan, melainkan psikoterapi atau terapi oleh psikolog/psikiater untuk membantu seseorang memahami dan mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

Saat menjalani proses terapi, umumnya dibutuhkan waktu hampir satu tahun agar penderita benar-benar sembuh dari penyakit suka berbohong ini.

Penderita biasanya tidak menyadari kondisinya dan bisa saja membohongi psikiater atau psikolog. Di sinilah peran orang-orang terdekat diperlukan untuk menangani riwayat kesehatannya.

Mengejutkan, bukan? Jadi, suka berbohong tak selalu merupakan hal yang wajar. Bila Anda merasa memiliki kebiasaan ini dan tidak bisa dikendalikan, mungkin mythomania adalah penyebabnya. Jangan tunda untuk segera bawa diri ke psikolog atau psikiater terdekat.

Anda juga bisa berkonsultasi kepada dokter kami mengenai kebiasaan sering berbohong yang bisa saja menjadi tanda gangguan ini. Unduh aplikasi KlikDokter untuk bertanya langsung kepada dokter. Semoga bermanfaat!

Mythomania atau kebohongan patologis merupakan masalah yang membuat seseorang melakukan kebohongan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama.

Kondisi ini berbeda dengan berbohong biasa yang memiliki tujuan khusus.

Pengidap mythomania biasanya berbohong tanpa disertai tujuan khusus untuk menutupi kesalahan, memutar balikkan fakta atau penyebab lainnya.

Salah satu jenis gangguan mental ini terjadi akibat ketidakseimbangan kadar hormon kortisol dalam otak.

Hingga saat ini, belum diketahui apa yang menjadi penyebab dari kebohongan patologis.

Belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa mythomania adalah gejala dari gangguan mental lain atau merupakan kondisi sesungguhnya.

Rendahnya Rasa Percaya Diri dan Ketidakamanan

Mayoritas pengidap mythomania umumnya adalah orang-orang dengan rasa percaya diri yang rendah. Mereka juga cenderung selalu merasa tidak aman.

Kedua kondisi ini dianggap sebagai faktor penting dalam perkembangan dan keberlanjutan mythomania.

Perawatan Stimulasi Otak

Langkah ini dilakukan jika obat-obatan dan psikoterapi tidak membuahkan hasil.

Contohnya,  terapi electroconvulsive, stimulasi magnetik transkranial, stimulasi otak dalam dan stimulasi saraf vagus.

Hubungi Psikiater Ini Jika Kamu atau Orang Terdekat Memiliki Gejala Mythomania

Jika saat ini kamu atau anggota keluarga memiliki gejala mythomania, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.

Kamu pun bisa hubungi psikiater di Halodoc untuk mendapatkan saran atau penanganan tepat.

Mereka telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Berikut psikiater di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

Itulah beberapa psikiater yang bisa kamu hubungi untuk bantu perawatan terkait Mythomania.

Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar dapat segera ditangani.

Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.

Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.

Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!

Pengobatan Mythomania

Adapun proses pengobatan yang dilakukan, yakni:

Obat-obatan efektif mengurangi gejala secara signifikan. Jenis obat yang direkomendasikan, yakni:

Selama sesi terapi bicara atau psikoterapi, pengidap gangguan jiwa akan belajar tentang kondisinya dan suasana hati, perasaan, pikiran dan perilakunya. Dengan wawasan dan pengetahuan yang sudah diperoleh, pengidap diharapkan dapat mempelajari keterampilan untuk mengatasi gejala serta mengelola stres.

Psikosis dan skizofrenia

Dalam kondisi psikosis dan skizofrenia, kenyataan dan khayalan sering tercampur dan sulit dibedakan.

Pengidap gangguan ini bisa dengan mudah percaya pada kebohongan yang mereka katakan, dan menunjukkan perilaku mirip mythomania.

Gangguan sangat sulit didiagnosis karena banyak penyebab yang menjadi pemicu gejalanya.

Adapun prosedurnya, meliputi: